Rabu, 06 Mei 2015




Saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan. Perubahan profil pasien ex. Penyakit degeneratif. Kelainan metabolik.
Perawat dituntut untuk mempunyai
pengetahuan dan keterampilan  dalam perawatan  luka.
  1. pengkajian yang komprehensif,
  2. Perencanaan intervensi luka.
  3. implementasi tindakan.
  4. evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan.
  5. serta  dokumentasi hasil yang sistematis.
  6. Perawat Bertanggungjawab terhadap keadaan pembalutan dan pengawasan terhadap luka akut.
  7. Intervensi perawatan merupakan titik tolak thdp proses penyembuhan luka.
  8. Bertanggung jawab thdp kualitas hidup klien dengan luka.

PERAWATAN LUKA KONVENSIONAL VS MODERN

Konvensional :
  1. Tdk mengenal perawatan luka lembab.
  2. Kasa lengket pada area luka.
  3. Luka dalam kondisi kering.
  4. Pertumbuhan jaringan lambat.
  5. Infeksi lebih banyak.
  6. Balutan luka hanya menggunakan kasa.
  7. Luka terbuka/tertutup
Modern :
     1.Perawatan luka lembab
     2.Kasa tidak lengket pada area luka
     3.Luka dalam kondisi lembab
     4.Pertumbuhan jaringan lebih cepat
     5.Infeksi sedikit
     6.Balutan luka modern
     7.Luka tertutup dengan balutan luka.

MANAJEMEN LUKA KONVENSIONAL
Perawatan Luka Lembab (Moist wound healing)
  1. Manajemen luka sebelumnya tidak mengenal adanya lingkungan luka yang lembab.
  2. Manajemen perawatan luka yang lama atau disebut metode konvensional hanya membersihkan luka dengan normal salin atau ditambahkan dengan iodin povidine, hidrogen peroksida, antiseptik seperti itu dapat mengganggu proses penyembuhan luka, tdk hanya membunuh kuman tapi membunuh  leukosit yg bertugas membunuh kuman pathogen, kemudian di tutup dengan kasa kering.
  3. Ketika akan merawat luka di hari berikutnya, kasa tersebut menempel pada luka dan menyebabkan rasa sakit pada klien, disamping itu juga sel-sel yang baru tumbuh pada luka juga rusak.
  4. Luka dalam kondisi kering dapat memperlambat proses penyembuhan dan akan menimbulkan bekas luka.
MANAJEMEN LUKA MODERN


  1. Moist wound healing (perawatan luka lembab) diawali pada tahun 1962 oleh Prof. Winter.
  2. Moist wound healing merupakan suatu metode yang mempertahankan lingkungan luka tetap lembab untuk memfasilitasi proses penyembuhan luka.
  3. Lingkungan luka yang lembab dapat diciptakan dengan occlusive dressing (perawatan luka tertutup).

Alasan yang rasional

  1. Fibrinolisis
  2. Angiogenesis.
  3. Kejadian infeksi lebih rendah dibandingkan dengan perawatan kering (2,6% vs 7,1%).
  4. Pembentukan growth factors (faktor tumbuh) Epidermal Growth Factor (EGF).
  • Fibroblast Growth Factor (FGF).
  • Interleukin 1/Inter-1
5.  Platelet Derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming Growth Factor- beta (TGF-beta).
6.  Percepatan pembentukan sel aktif

PROSES PENYEMBUHAN LUKA
  1. Fase inflamasi  (peradangan) 1-4 hari dari luka.
  2. Fase rekontruksi/granulasi (pertumbuhan jaringan) 5 – 21 hari dari luka.
  3. Fase maturasi/epitelisasi (kesempurnaan kulit) 22 – 1 atau 2 tahun. 

0 komentar:

Posting Komentar